23.6.11

Asna Susanto

“Yang tinggi, yang bersinar, yang selalu berbuat kebajikan, dan dalam berkah Allah SWT”

Begitulah kira-kira makna dari nama aku, nama yang sekaligus menjadi harapan dan doa ayah bunda tercinta.

Assalamu'alaikum

Hallo tante… hallo om… hallo semua… Perkenalkan, nama aku ‘Asna Raqilla Eshan Putri Susanto’ Aku lahir di Denpasar, Bali pada hari Kamis, 5 Mei 2011… tepatnya pukul 00.50 Wita. Kelahiran aku adalah sebuah keajaiban… maka, kini giliran aku untuk menciptakan keajaiban bagi orang-orang di sekitar aku.

Semua kelahiran adalah keajaiban- Nya… Akan tetapi, proses kelahiran aku akan menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi aku dan ayah bunda, serta makin membuktikan akan keajaiban- Nya yang tiada terkira.

Menurut cerita ayah bunda, aku harus dilahirkan secara sesar karena ‘plasenta previa’. Rencana, persalinan akan dilakukan pada hari jum’at 6 Mei 2011. Akan tetapi, pada hari Kamis malam sekitar pukul 23.00 Wita, bunda mengalami pendarahan hebat akibat terlalu bersemangat tertawa ketika menonton acara komedi di salah satu Tv swasta OVJ.

Dengan sigap ayah segera membawa bunda ke Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah dengan sepeda motor penuh kenangan Vario. Ayah menuturkan sepanjang perjalanan pikirannya cemas bukan main, takut bunda pingsan di jalan. Padahal, menurut bunda sendiri, ia mengaku tak merasakan sakit sedikit pun. Setelah sampai di UGD RSUP Sanglah dan ayah telah melengkapi admin, akhirnya proses operasi sesar persalinan aku dilakukan tepatnya pukul 00.40 Wita hingga pukul 02.10 Wita (90 Menit).

Nah, yang bikin ayah sempat down dan sedih bukan main adalah … Begitu aku lahir ke muka bumi, ibu dokter menjelaskan bahwa kondisi aku sangat kritis.

(tak terbayangkan bagaimana reaksi ayah saat itu)- bunda belum sadar karena pengaruh obat bius

Kata bu dokter air ketuban bunda telah pecah duluan, makanya bunda mengalami pendarahan.
Dan yang membuat lebih parah, ternyata aku sempat… maaf ‘eek’ akibat stress karena kekurangan oksigen di dalam kandungan.
Campuran antara air ketuban dan ‘eek’ yang kata bu dokter berwarna hijau sempat aku minum. Makanya, begitu lahir aku tidak menangis, bahkan tidak bernafas… sehingga kondisi aku sangat kritis.

Berkat doa ayah bunda serta atas bantuan dokter dan para staffnya, akhirnya Allah SWT berkenan menunjukan keajaiban- Nya. Akhirnya, aku mampu bernafas meski masih kembang kempis …

Esok harinya, karena kondisi aku belum stabil, aku harus masuk incubator… Jadi aku tidak satu kamar dengan bunda… (kasihan ayah mondar-mandir mengurus kami, pasti capek)

4 (empat) hari kemudian, tepatnya hari Senin, 9 Mei 2011… bunda diizinkan pulang… Namun, karena aku belum boleh pulang, maka bunda pindah kamar di tempat aku dirawat untuk menjaga aku.

1 (minggu) kemudian aku dikeluarkan dari incubator dan diizinkan mencicipi ASI bunda… Singkat cerita, aku masih harus menjalani terapi antibiotik selama 2 (dua) minggu ke depan akibat adanya infeksi dalam saluran pernafasan (sebsis) yang disebabkan kuman Klebsiella…

Selama 2 (dua) minggu itulah tiap hari aku harus disuntik antibiotik (Pelastin) sehari tiga kali…

Ayah bunda merawat aku dengan penuh kesabaran dan kasih sayang… sehingga aku lekas sehat.

- Tiada terkira pengorbanan kedua orangtua –

Hari Rabu, 25 Mei 2011, aku pulang… Badan aku sudah kuat, sistem kekebalan tubuh aku telah berkembang dan berhasil melawan kuman yang menyerang tubuh aku.

Betapa bahagia aku sekarang… hari-hari aku dipenuhi kasih sayang kedua orangtua.

“Kelahiran aku penuh dengan keajaiban, untuk itulah kini giliran aku untuk menciptakan keajaiban bagi orang-orang di sekitar aku”

Begitulah kisah aku… om dan tante… Semoga bermanfaat… Mohon doa restunya… moga- moga Asna cepat tumbuh menjadi gadis yang cantik, pandai, solehah serta bermanfaat bagi orangtua, Negara dan Agama. Amin

Untuk lebih mengenal Asna silakan kunjungi BLOG RAQILLA

28.3.08

' 2008 ' Tahun Baru Kelabu

26 Desember 2007, 20:41 WIB, Rabu "mas air dah besar, Bangoan dan Klitik abis, Bapak dan Ibu ngungsi dimana aku gak tau"

27 Desember 2007, 07:13 WIB, Kamis "mas aku cemas banjirnya gede banget, jalan depan rumahku kena, dan sampai sekarang aku gak tau kondisi Ibu, Bapak dan adik. Coba mas hubungi mereka... !"

27 Desember 2007, Kamis

Dari 2 sms yang dikirim adiku itu dapat aku bayangkan seberapa besar banjir yang melanda kotaku ( Ngawi- JATIM ).

Setelah izin ke kantor, tepat abis dhuhur aku berangkat pulang ke Ngawi.

Sepanjang jalan hujan tiada henti dan untuk mencapai batas kota, aku harus melewati 4 genangan air dengan ketinggian minimal 50 cm. Motorku sempat mogok 1 kali di genangan terakhir.

Jam 16:17 WIB aku masuk batas kotaku. Aku harus memutar lewat jalan- jalan kampung agar bisa sampai ke desaku, sebab ternyata satu- satunya jalan ke dalam kota tergenang banjir cukup tinggi.

Aku tertahan sekitar 7 km tidak bisa masuk ke desaku sebab banjir begitu besar dan hujan belum juga reda.

Situasi kacau, banyak kendaraan lalu lalang mengangkut pengungsi atau pergi keluar kota menghindari banjir. 3 buah lokasi pengungsian telah kusisir namun aku tidak bertemu satupun tetanggaku apalagi keluargaku. Aku cemas, pasti mereka masih terperangkap di Kerso. Pada desa itu telah terkepung air yang kian meninggi. Hatiku miris mendengar banyak cerita para pengungsi. Aku berdoa, semoga keluargaku sehat wal afiat.

Aku keletihan dan kedinginan harus istirahat, percuma ku paksakan, sebab selain hujan lebat, listrik padam aku juga buta peta situasi banjir sebenarnya. Malam ini aku tidur di pengungsian, sebuah SD di pusat kecamatan ( Geneng- Ngawi ). Semoga pagi lekas datang... .

28 Desember 2007, Jumat

Pagi tiba... Setelah berbenah diri aku segera menuju banjir berharap banjir telah surut dan bisa lewat menuju desaku.

Ternyata air belum surut.

Menjelang sore aku bertemu 2 tetanggaku. Mereka berhasil menyeberang naik perahu setelah membayar sejumlah uang.

Memang saat seperti ini yang paling dibutuhkan adalah perahu untuk evakuasi. Desaku dan beberapa desa di sekitarnya tenggelam. Namun sayang perahu yang ada cuma dari MARINIR dan PT. SAMPOERNA, itupun jumlahnya terbatas dan daya tampungnya maksimal 6 orang. Pada wilayah banjir luas sekali dan air kian tinggi. PMI ataupun SAR sama sekali tak kelihatan batang hidungnya.

Sebenarnya saat itu ada beberapa perahu ferry milik penduduk yang beroperasi untuk menolong, tapi mereka memasang tarif 500 ribu bahkan sampai 3 juta untuk sekali jemputan. Gila... gila banget pikirku, kok masih ada orang setega itu.

.................................................................................

SALUT BUAT MARINIR& PT. SAMPOERNA

.................................................................................

Dari cerita kedua tetanggaku aku semakin cemas, sebab lokasi pengungsian penduduk desaku terkepung air dan logistik amat tipis.

Banjir masih terus bertahan sampai sore, bahkan hujan turun lagi...

Malamnya aku kembali tidur di tempat pengungsian... semoga besok air surut "doaku"

29 Desember 2007, Sabtu

Setelah semalaman gak nyenyak tidur, pagi harinya aku dapat info bahwa air surut dan jalan dapat dilalui meski belum semua.

Aku segera meluncur menuju lokasi pengungsian penduduk desaku. Syukurlah meskipun masih ada genangan, namun bisa dilewati perahu dengan mudah.

Setelah menunggu beberapa lama karena harus antri, akhirnya keluargaku berhasil diseberangkan dengan selamat... amin.

Desaku masih terendam... bahkan air di rumahku mencapai atap... tak terbayangkan betapa parahnya...

30 Desember 2007, Minggu

Air telah surut... sungai yang melalui desaku kembali normal, tiba saatnya aku pulang ke rumah.

Semua rumah di desaku terendam total, jangan tanya brapa harta benda yang hilang. Kalaupun ada yang selamat kondisinya rusak gak karuan.

Seluruh warga desa larut dalam kesibukannya untuk bersih- bersih dan mencoba membenahi harta benda yang selamat.

Yang jelas, kami mesti mulai lagi dari NOL.

Semoga kami berhasil bangkit dan mengambil hikmah dari musibah ini.

Data Korban - Meninggal 25 Orang - Harta Benda Tak terhitung

19.10.06

Tentang Cinta

TENTANG CINTA
Oleh: Putri Anna

Apasih Cinta itu…?? Hmmm… kalau di suruh mengartikan cinta memang membingungkan juga ternyata… Tapi memang cinta itu membingungkan!!! Kadang bikin kita bahagia, tersenyum, dan tertawa, dan kadang membuat kita sedih, susah, marah, dan mungkin sering bete. Makanya sering dibilang bahwa cinta itu sejuta rasa… Tapi pengertian cinta seperti itu biasanya dalam lingkup pemuda mudi yang dalam hubungan nya dengan perasaan suka atau rasa ketertarikan satu dengan yang lain. Dalam hal ini bisa dibilang bahwa cinta itu tidak selalu indah, tapi cinta akan memberi makna dalam hidup kita… dan membuat hidup.. jadi lebih hidup..!!!

Dalam arti yang lebih Universal, cinta itu pasti indah… kenapa bisa dipastikan???? Yaaah.. karena sewajarnya saja, apabila setiap orang di dunia ini memberikan cinta terhadap satu dengan yang lain, akan membuat dunia damai dan tentram… namun cinta tak hanya sebatas kepada sesama nya saja, cinta bisa ditunjukan dengan rasa cinta terhadap lingkungan hidup dan masyarakat sekitar kita. Keindahan itu dapat terwujud karena cinta selalu membuat apa yang kita perbuat menjadi lebih baik dan sempurna. Bagaimana MencintaiBagaimana apabila seseorang ingin memiliki cinta dan ingin hidup dalam cinta???Apabila seseorang ingin mengetahui tentang sesuatu, misalnya sebuah mesin, dia akan dengan langsung mempelajari tentang mekanisme dari mesin tersebut.

Dan apabila seorang ingin menjadi seorang ballerina, dia akan dengan senangnya mempelajari tarian tersebut dengan mengambil kelas ballet. Tapi untuk dapat mencintai seseorang, tidak akan mungkin dia mempelajari atau mengambil kelas tentang cinta. Apabila seseorang hanya mengetahui dan mempelajari arti cinta, dia belum sepenuhnya merasakan arti cinta tersebut, karena ia harus mengalami dan merasakan bagaimana memiliki cinta dan bagaimana memberikan cinta. Seperti dikatakan L.

Buscaglia dalam bukunya yang berjudul "Love, what life is all about"…One cannot give what he does not possess. To give love you must possess love. One cannot teach what he does not understand. To teach love you must comprehend love. One cannot know what he does not study. To study love you must live in love. Manusia tidak jatuh dalam 'ke dalam cinta' dan tidak juga keluar 'dari cinta', tapi manusia tumbuh dan besar dalam cinta.Berikut ada sebuah artikel, yang penulis nya tidak diketahui. Artikel ini mengenai arti cinta.."Cinta…?"Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab, Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan, Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian, Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir. Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam.

Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik. Mengapa menunggu? Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa. Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono. Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu. Jika ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu, Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu, Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu. Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.

Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, Kota Roma tidak dibangun dalam sehari, Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan, Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan. Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, Dan penantian kita tidaklah sia-sia. Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal - iman, keberanian, dan pengharapan - penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan. Pada akhirnya. Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu, karena alasan yang penting.

Pilih Ta' aruf atau Pacaran

Dikalangan tertentu pacaran tidak dikenal, pun mereka tahu tetapi cenderung menghindari karena menganggap gaya itu tidak lagi mutlak dilakukan pada masa pranikah. Selain dinilai tidak sesuai dengan norma agama -ini terbukti dari pengalaman sepanjang sejarah keberadaan manusia bahwa pacaran cenderung kelewat batas bahkan tidak sedikit yang amoral- juga berkembangnya pemikiran bahwa satu kesia-siaan saja berjalan bersama orang yang belum tentu 100 % menjadi pasangannya. Ya, bagaimana mungkin bisa meyakinkan bahwa orang yang saat ini berjalan bersamanya memiliki komitmen untuk tetap ‘setia’ sampai ke jenjang pernikahan, la wong sudah sekian tahun berpacaran ternyata wacananya hanya sebatas curhat-curhatan dan take n give yang tak berdasar, tidak meningkat pada satu tindakan gentle, menikah! Atau setidaknya mengajukan surat lamaran ke orangtua si gadis.

Berbagai dalih dan argumentasi pun meluncur untuk mengkamuflasekan ketidakgentle-annya itu, yang kemudian semua orang pun tahu itu cuma lips service dari orang yang tidak benar-benar dewasa alias childish.Kedewasaan, ukurannya tidak terwakili hanya oleh umurnya yang diatas seperempat abad misalnya, tetapi juga pada sikap diri, attitude yang tertampilkan dalam kesehariannya. Dalam dunia pekerjaan, sikap dewasa dapat dilihat dari profesionalisme kerja, termasuk didalamnya kedisplinan.

Dalam hubungan interelasi, bijaksana, proporsional dalam bersikap dan berbicara bisa jadi satu parameter kedewasaan. Nah yang menjadi masalahnya kemudian, tidak sedikit orang yang seharusnya bersikap dewasa justru memamerkan sifat kekanakkan saat berkesempatan bersama pasangannya, sikap yang dipraktekkan secara tidak proporsional dari ungkapan kasih sayang dan pengorbanan. Orang terlihat dewasa mungkin hanya dari fisiknya saja, namun sisi lainnya seringkali luput dari perhatian. Padahal kedewasaan jelas meliputi beberapa aspek yang sekiranya patut diperhatikan dalam memilih pasangan yang kelak dinominasikan untuk menjadi pasangan hidup. Dewasa secara fisik, dimana organ-organ reproduksi telah berfungsi secara optimal yang ditandai dengan produksi sperma yang baik pada pria dan produksi sel telur yang memadai pada wanita.

Selain perkembangan sel-sel otot tubuh menandakan –sekaligus membedakan- pria dan wanita. Dewasa secara psikologis, yang ditandai dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupan, serta mampu menjalani hubungan interdependensi. Ini penting untuk diperhatikan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan bersama dalam pernikahan. Dewasa secara sosial-ekonomi ditampakkan dalam kemampuan seseorang untuk membiayai kebutuhan hidup yang layak sebagai suami-istri. Tentu hal ini terkait dengan adanya pekerjaan yang jelas serta penghasilan yang tetap, serta kesadaran akan meningkatnya biaya kehidupan dari waktu ke waktu seiring dengan bertambahnya anggota keluarga kelak. Berdasarkan aspek kedewasaan diatas, maka wajarlah jika disatu sisi justru ada orang yang enggan berpacaran.

Seperti diuraikan sebelumnya, bahwa pacaran selain tidak diajarkan dalam agama Islam karena melanggar norma yang digariskan, juga dianggap ‘buang-buang waktu’, ‘wujud ketidakgentle-an’, ‘aktifitas sia-sia’ dan lain-lain. Namun sekedar diketahui, bahwa diluar itu ada sebagian yang memang benar-benar takut untuk mencintai, dicintai dan bahkan takut jatuh cinta. Dalam psikologi, orang-orang ini mungkin dianggap terkena sindrom fear of intimacy, satu kondisi yang disebabkan oleh ketakutan yang teramat sangat untuk menerima resiko kenyataan di kemudian hari. Seperti ditulis astaga.com, menurut psikolog Robert W Firestone dan Joyce Catlett, fear of intimacy ini adalah salah satu perwujudan dari pertahanan psikologis, yang lebih merupakan cermin dari pikiran dan sikap negatif atas hal-hal yang dilihat dan dipelajarinya waktu kecil. Maka kemudian, Islam mengenal ‘pacaran’ dalam kemasan yang berbeda.

Ustadz Ihsan Arlansyah Tanjung, konsultan keluarga sakinah di situs eramuslim sering mengatakan bahwa pacaran akronim dari ‘pakai cara nikah’. Ya, Islam hanya mengajarkan bentuk-bentuk curahan kasih sayang dan cinta itu setelah melalui satu proses sakral yakni pernikahan. Sementara proses pranikah yang dilakukan untuk saling mengenal antara calon pria dan wanita biasa disebut proses ta’aruf (perkenalan). Yang penting dari ta’aruf adalah saling mengenal antara kedua belah pihak, saling memberitahu keadaan keluarga masing-masing, saling memberi tahu harapan dan prinsip hidup, saling mengungkapkan apa yang disukai dan tidak disukai, dan seterusnya. Kaidah-kaidah yang perlu dijaga dalam proses ini antar lain nondefensif, tidak bereaksi berlebihan pada feedback negatif, serta terbuka untuk mencoba pengalaman-pengalaman baru, Jujur, tidak curang, berbohong dan punya sense of integrity yang kuat, Menghormati batas-batas, prioritas dan tujuan calon pasangan yang menyangkut diri mereka maupun tidak, Pengertian, empati, dan tidak mengubah pasangannya sedemikian rupa serta tidak mengontrol, manipulatif, apalagi mengancam pasangan dalam bentuk apa pun. Dalam tahap ini anda dan dia bisa saling mengukur diri apakah cocok satu sama lain atau tidak.

Masing-masing pihak masih harus sama-sama membuka options/kemungkinan batal atau jadi. Maka umumnya dilakukan tanpa terlebih dahulu melibatkan orangtua agar tidak menimbulkan kesan ‘harga jadi’ dan tidak ada lagi proses tawar menawar, sehingga jika pun gagal/batal tidak ada konsekuensi apa-apa. Karena jika sudah sampai menemui orangtua berarti secara samar maupun terang-terangan seorang pria sudah menunjukkan niat untuk memperistri si wanita. Yang perlu jadi ingatan, seringkali pasangan-pasangan itu terjebak dalam aktifitas pacaran yang terbungkus sampul ta’aruf. Apa namanya bukan pacaran kalau ada rutinitas kunjungan yang melegitimasi silaturahmi dengan embel-embel ‘ingin lebih kenal’.Jika sudah mantap atas pilihan masing-masing barulah kemudian melibatkan orang tua dalam proses selanjutnya, lamaran (khitbah).

Untuk khitbah tak ada aturan yang kaku, yang penting dalam masa penjajagan keduanya berkenalan dan saling mengungkap apa yang disukai dan tidak disukai, saling mengungkap apa visi misi dalam pernikahan dan seterusnya. Tentunya khitbah harus tetap mengikuti aturan pergaulan Islami, tak berkhalwat, tak mengumbar pandangan, tak menimbulkan zina mata, hati (apalagi badan), tak membicarakan hal-hal yang termasuk kejahatan dan sebagainya. Yang perlu disadari, khitbah mirip jual beli, dalam masa tawar menawar bisa jadi, bisa juga batal. Pembatalannya harus tetap sopan menurut aturan Islami, tidak menyakiti hati dengan kata-kata yang kasar, tidak membicarakan aib yang sempat diketahui dalam khitbah kepada orang lain. Namun sebagaimana jual beli harus ada prinsip kedua belah pihak ridho. Khitbah baru bisa berlanjut ke pernikahan jika kedua pihak ridho, jika salah satu membatalkan proses tawar menawar maka pernikahan tak akan jadi.

Kalaupun dibatalkan (meski mungkin menyakitkan), harus ada alasan yang kuat untuk salah satu pihak membatalkan rencana nikah yang sudah matang. Sebab Islam melarang ummatnya saling menyakiti tanpa alasan. Jadi jika ada yang ragu (dengan alasan yang benar) sebelum menikah, sebaiknya membatalkan sebelum terlanjur. Adapun jarak antara khitbah dan akad nikah, tidak ada aturan yang menjelaskan harus berapa lama, tentu dalam hal ini masing-masing pihak bisa mengukurnya sendiri. Satu hari bisa jadi sudah deadline bagi pria-wanita yang sudah sedemikian menggebunya hingga khawatir terjerumus kepada dosa zina. Namun jika bisa merasa ‘aman’ dengan menunda beberapa waktu tidak masalah. Jadi, jika segalanya sudah terencana dengan matang dan baik, seperti kata seorang bijak, jika berani menyelam ke dasar laut, mengapa terus bermain di kubangan, kalau siap berperang mengapa cuma bermimpi menjadi pahlawan …

Wallahu a’lam bishshowaab (Abinya Hufha)